Drama Wanita Milik Tuan Putra (TV3) Lakonan Intan Najuwa Dan Hisyam Hamid | Akan datang, drama adaptasi novel Wanita Milik Tuan Putra karya Aunie Ayunie menemukan gandingan pelakon Hisyam Hamid dan Intan Najuwa. Drama bersiri 28 episod arahan Shuhaimi Zulkefli ini akan ditayangkan di slot Akasi TV3.
Wanita Milik Tuan Putra
Episod: 28
Tarikh Tayangan: 2022
Waktu Siaran: Isnin-Jumaat, 7:00 malam
Rangkaian: Akasia TV3
Pengarah: Shuhaimi Zulkefli
Produksi: Orangetree Production Sdn Bhd
Pelakon: Hisyam Hamid, Intan Najuwa, Sherry Ibrahim, Syazuwan Hassan, Khaty Azian, Aznah Hamid
Watak Pelakon
Hisyam Hamid sebagai Tuan Putra Anaqi
Intan Najuwa sebagai Bunga Zinnirah
Sherry Ibrahim sebagai Tengku Tania
Sinopsis Wanita Milik Tuan Putra
Cinta, benarkah membawa bahagia? Benar, tapi harus ada derita dan air mata. Hot and spicy, gelaran yang tepat untuk Tuan Putra Anaqi. Pendek kata, dia adalah guy yang sempurna. Pertemuan demi pertemuan dengan Bunga Zinnirah, meyakinkan Putra bahawa itu bukanlah satu kebetulan, tapi satu suratan yang indah.
"Cinta bukan tentang apa yang kita lihat, tapi cinta adalah tentang apa yang kita rasa." - PUTRA
Bunga Zinnirah tidak menolak ikatan suci dengan Putra. baginya, Putra bagaikan malaikat pelindung yang menyelamatkannya. Dia hilang segala-galanya kerana menjunjung sebuah kejujuran. Putra hadir di saat dia hampir tersungkur melawan luka.
"You adalah pemandangan yang indah dan I harus menikmatinya." - BUNGA
Di sebalik sebaris nama Tuan Putra Anaqi, tersimpan seribu rahsia. Bila rahsia terbongkar, Bunga merasakan dia sudah tersesat jauh dalam kehidupan lelaki itu. Sangkanya, dia akan menjadi Wanita Milik Tuan Putra selama-lamanya.
Namun, dendam kelmarin meretakkan mahligai yang dibina. Takdir yang menemukan mereka dan takdir juga yang memisahkan mereka. Masihkah ada peluang untuk Putra dan Bunga membetulkan segala-galanya? Sedangkan masih banyak yang belum terluah.
"You are really a beast, Tuan Putra." - BUNGA
"I am a beast. I tak layak untuk you." - PUTRA
Ada cinta, ada benci. Ada suka, ada duka. Hati mula keliru dan cinta mereka jadi taruhan. Memperjuangkan sedih dan indah pada waktu yang sama amat melelahkan. Bila tersedar, cinta itu sudah pun sirna ditelan waktu. Pulanglah cinta, Kerana rindu akan sentiasa menjemputmu.
0 Ulasan